SatuSehat Permudah Kerjaan Nakes, Gunanya Buat Warga RI?

Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) demi segera merilis aplikasi SatuSehat. Hadirnya platform ini demi memangkas sistem pelaporan kesehatan yang ada saat ini.
SatuSehat akan mempersingkat pelaporan kesehatan yang dilakukan sebab tenaga kesehatan (nakes), melalui yang semula melantasi 400 aplikasi berprofesi 8 aplikasi.
"Kalau dulu pelaporan aplikasi antara sistem kesehatan itu kita bisa identifikasi lebih melalui 400 aplikasi pelaporan secara digital. Dengan satu pulih itu cuman jadi 8 pelaporan," ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, jauh didalam kebeningan pers, Senin (27/2/2023).
Jika tadinya antara Puskesmas yang bikin laporan perlu mengisi berbagai macam aplikasi, nanti demi SatuSehat cuma demi berprofesi 8 aplikasi.
Dante menyebut, SatuSehat merupakan cela satu cara Kemenkes mengintegrasikan data rekam medis pasien di fasilitas kesehatan ke dalam satu platform 'Indonesia Health Services'.
Platform ini merupakan perwujudan dari pilar ke-6 transformasi sistem kesehatan, yaitu pilar transformasi teknologi kesehatan.
Manfaat SatuSehat untuk Warga RI
Dalam kebeningan terpisah, Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji, mengatakan aplikasi SatuSehat mau dirilis dengan 28 Februari 2023.
"Kita sedang mentransisi PeduliLindungi memerankan satu sehat, atas kita launching mudah-mudahan 28 Februari," kata Setiaji ditemui kaum waktu yang lalu.
Ia merupakan transformasi daripada aplikasi PeduliLindungi, yang hampir 3 tahun terakhir digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Pembaruan PeduliLindungi menjadi Satu Sehat Mobile hendak melaksbocahan aplikasi ini menjadi lebih luas lagi kegunaannya. Setiaji menjelaskan aplikasi dirancang tidak untuk Covid-19 saja, tapi seluruh penyakit lagi hendak ada di sana.
Salah satunya fiturnya, karena aplikasi saat ini sudah terhubung bersama wearable device, jadi pengguna bisa mendapatkan point saat berjalan kaki, poin terkemuka bisa ditukar bersama vitamin mendampingi lainnya.
Selain itu aplikasi ini terus bisa dibuat menurut mengakses medical record atau riwayat kesehatan mulai dalam hasil laboratorium, kardiologi, dan vaksin ibarat polio.
"Ibu-ibu bisa akses vaksinnya, vaksin anggota-anggota, kan satu manfaat ya pada batas nanti anggotanya mau kemancanegara mau kuliah udah polio belum nah akan ada di dalam satu bugar aplikasi," kata dia.
Setiaji menjamin soal keamanan data aplikasi bakal terlindungi dekat bawah Kementerian Kesehatan. Sebab mereka sudah melakukan persiapan laksana mendapat penilaian pada BSSN soal tata kelola. Kemenkes lagi sedang melakukan ISO 27001 bagi memastikan secara infrastruktur aplikasi dan lain sebagainya aman.