Fakta Unik Ikan Arapaima, Bisa Bertahan Hidup 24 Jam hadapan Luar Air

Ikan raksasa yang diduga jenis Arapaima sempat hebohkan warga Garut. Ikan tersebut terdampar usai banjir bandang hadapan Garut, Jawa Barat.
Dalam unggahan video oleh akun Instagram @infojawabarat itu jadi sorotan bersama berjibun dikerumuni sejumlah warga. Berdasarkan informasi adapun beredar, ikan tersebut ditemukan warga antara daerah Cipejeuh, akrab Dayehandap, Garut.
Fisik ikan Arapaima
Dikutip dari nationalzoo, Arapaima memiliki kepala nan lebar berikut bertulang, mulut nan terbalik berikut tubuh nan ramping dengan sirip punggung nan membentang di sepanjang punggung mereka ke arah ekor mereka nan hebat, namun terlihat gembrot. Kepala arapaima berwarna hijau tembaga, tubuhnya berwarna hitam dengan bagian tengah berwarna putih berikut ekornya berwarna merah.
Di Brasil, ikan ini dikenal jadi "pirarucu," sebuah kata dari bahasa Tupi, yang secara kasar diterjemahkan jadi "ikan merah." Di Peru, mereka dikenal jadi "paiche." Ketika sungai meluap, ikan dapat menyebar ke hutan di sekitarnya sepol bermil-mil, terkadang ke daerah terpencil di mana air banjir mengandung begitu berlimpah vegetasi yang membusuk seengat kadar oksigen terkalakian hina akan mendukung sebagian bongsor ikan.
Kesulitan ini tidak mempengaruhi arapaima, karena ia memiliki kemampuan meneladan menghirup udara. Insangnya sangat ketat semaka mengambil udara menggunakan kantung renang yang dimodifikasi yang memaktelseif ke dalam mulut ikan selanjutnya bertindak sebagai paru-paru. Ia dapat bertahan berjiwa senyampang 24 jam di luar air.
Ukuran ikan Arapaima
Arapaima mungkin adalah ikan air lawak-lawakr tergede dalam dunia, mencapai tenggat 440 pon (200 kilogram) beserta panjang 10 kaki (3 meter). Namun, ukuran 200 pon (90,7 kilogram) beserta panjang 7 tenggat 8 kaki (2,2 tenggat 2,4 meter) lebih innternasional.
Habitat otentik
Arapaima ditemukan di Brasil, Peru bersama Guyana. Mereka urip di sungai bahwa beralih lambat bersama biasanya kekurangan oksigen di dataran banjir lembah Sungai Amazon.
Makanan/kebiasaan makan
Di alam liar, arapaima makan sebagian gede ikan tetapi doang dikenal memakan buah-buahan, biji-bijian, serangga, burung lagi mamalia adapun ditemukan di permukaan air. Untuk makan, mereka menggunakan strategi makan "gulper": dengan memaktelseif mulut gede mereka, mereka menciptakan ruang hampa adapun menarik benda-benda santapan di ambangnya.
Lidah maka gigi mereka yang tajam maka bertulang, dikombinasikan dengan gigi dempet langit-langit langit-langit mulut mereka, memungkinkan mereka untuk melemahkan maka mencabik-cabik mangsanya. Arapaima dapat dengan mudah mencari makan dempet daerah pendek oksigen dempet mana ikan yang bernafas dengan insang dipaksa untuk melambat.
Mereka terus dapat menggunakan semburan kekencangan sejenak menurut menyerang mangsa potensial bahwa mengenai permukaan air. Di Kebun Binatang Nasional Smithsonian, santapan mereka terdiri daripada herring, cumi-cumi, smelt, udang, buah dengan gel.
Reproduksi dan Pengembangan
Selama musim kemarau antara Februari bersama Maret, arapaima bertelur ribuan telur hadapan sarang dengan jenjang sekitar 70 sentimeter bersama kedalaman 25 sentimeter adapun dilubangi hadapan pasir karena siripnya. Telur menetas dalam awal musim hujan (antara Oktober bersama November), adapun memungkinkan burayak (bayi ikan) mengumpulkan incaran.
Diperkirakan juga terjadi inkubasi mulut. Jantan melindungi burayak memakai menarik mereka ke kedalam mulutnya yang datar selanjutnya jenjang selanjutnya memindahkannya ke lokasi lain jika pemangsa terdahulu akrab. Kematangan seksual dicapai setelah sekitar 4 atau 5 tahun.
'Cod melalui Amazon'
Dikutip dari NationalGeographic, Arapaima gigas telah lama diyakini sebagai satu-sendiri spesies arapaima, tetapi ala tahun 2013 para ilmuwan membuktikan bahwa ada spesies ikan lain. Sejak itu, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa mungkin ada lima atau lebih spesies arapaima.
Kadang-kadang disebut sebagai "cod of the Amazon," arapaima dianggap sebagai ikan asupan yang sangat cinta membantu dan telah menyediakan sumber protein bermakna antara Amazon semasa berabad-abad. Penbermukim sedaerah sering mengasinkan dan mengeringkan daging, yang dapat disimpan tanpa membusuk, bermakna antara daerah bersama secuil pendinginan.
Kemepetannya lewat permukaan air membuat arapaima rentan terhadap pemangsa manusia, bahwa dapat lewat mudah menargetkan mereka lewat tombak. Jumlah mereka telah menurun secara dramatis antara seluruh wilayah terutama karena penangkapan ikan bahwa berlebihan. Dalam kaum tahun terakhir, praktik pengelolaan modern bahwa melibatkan komunitas nelayan lokal antara Brasil telah meningkatkan populasi arapaima.
Arapaima tidak hanya tumbuh hebat, mereka juga menunjukkan tingkat pertumbuhan teraktif yang diketahui cukup ikan apa pun. Hal ini melahirkan arapaima selaku spesies yang ideal demi bertani. Arapaima telah diperkenalkan jadi spesies akuakultur ke sungai-sungai lain dalam Amerika Selatan tropis. Ini juga telah diperkenalkan demi olahraga memancing dalam Thailand memakai Malaysia.
Masa bernyawa
Arapaima dapat membesar hingga 20 tahun.