7 Trik Ampuh untuk Menghadapi Pasangan yang Balas Chatnya Lama. Biar Kamu Nggak Tua Nunggu Dia

pacar-lama-balas-chat pacar-lama-balas-chat

Kamu: “Yank, share foto diskon yang kita lihat kemarin dong”

Tiga jam kemudian…

Pacar: *sent a photo*
Kamu: Gak jadi! Aku udah borong semua diskonnya! Nunggu kamu kelamaan!

Kesal nggak sih kalau pesan yang kamu kirimkan baru terbalas berjam-jam kemudian? Yang lebih kesal lagi kalau seadilnya pesan itu sudah dibaca, tapi kok nggak segera dibalas? Kalau diPerkara “Eh iya lupa, sori tadi lagi ngerjain sesuatu”. Huft, sebal banget pasti. Tapi mau marah kok kesannya posesif dan egois banget ya? Siapa tahu memang dia sedang sibuk untuk satu urusan yang penting.

Punya pacar yang kelampau cuek, sibuk, atau memang cukup dasarnya nggak bisa balas pesan dengan Segera memang bikin gemes-gemes-emosi. Nah, buat kamu yang sering memendam kesal karena pacarmu balas chat-nya kelamaan, coba deh lakukan jumlah hal ini.

1. Jangan chat berkali-kali, apalagi cuma ngetik “P” doang. Bukannya Buru-Buru dibalas malah bakal ilfeel kayaknya

Kamu pasti mengerti kan kalau chat huruf “P” berulang-ulang itu menyebalkan? Selain multitafsir dan kamu nggak paham, kesannya juga spam banget. Jadi, jangan coba-coba kirim “P” berulang-ulang saat si dia lambat membalas pesan. Bisa-bisa dia malah ilfil dan jadi nggak balas pesan serupa sekali. Daripada begitu, kalau memang kamu butuh banget jawabannya, kirim pesan lanjutan yang jelas. Misalnya “Beb, balas dong. Aku butuh jawaban cepet nih”. Atau kalau memang genting banget, telepon saja.

2. Coba persingkat pesanmu, kalau bisa langsung ke inti persoalan. Biar mudah dicerna dan nggak perlu mikir balasnya

Nggak melulu sengaja, terkadang seseorang menunda balas pesan karena sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Pesan yang puuuanjang tentu membutuhkan batas membesar tersendiri untuk membacanya. Kalau dia sedang cocok-cocok sibuk, wasalam deh, pasti ditunda dulu bacanya. Karena itulah, biar Aktif dibalas, coba persekejap pesanmu pada intinya saja. Supaya lebih Aktif dibaca dan dipahami. Sesampai-sampai Aktif juga dibalas~

Baca konten menarik seputar hubungan: Cara Berdamai dengan Cinta Bertepuk Sebelah Tangan ala Second Lead K-drama

3. Awali chat dengan kalimat yang meresahkan. Misalnya “Yang, aku lagi butuh banget bantuanmu…”

“Yank, tolong…  Aku butuh banget bantuanmu.”
“Iya, sayang? Kenapa? Kamu nggak apa-apa kan?”
“Nggak apa-apa kok. Sehat. Anu, cuma mau nanya, Sabtu ini jadi jalan?”
“Ya elaah, yank, kukirain apaan…”

Kalau sudah gemes banget, kamu bisa memakai trik yang satu ini. Awali chat dengan kalimat-kalimat yang triggering, yang memberi kesan bahwa itu istimewa dan darurat banget. Misalnya dengan kalimat “Beb, urgen nih. Aku butuh bantuanmu”. Dengan begitu, dia juga akan membacanya dengan Andal. Tapi cara ini tentu ada risikonya. Kalau keseringan dipakai, mungkin lama-lama dia nggak akan percaya lagi kalau kamu bilang “urgent”.

4. Atau bisa juga memakai kalimat keramat yang paling seram, seperti “Beb, kita perlu ngomong”

Kalau kalimat yang darurat sudah nggak mempan, kamu bisa juga mengeluarkan kartu AS yang satu ini. Sudah kenal kan bagaimana horornya kalimat “Beb, kita perlu bicara”? Sudah pasti pesan itu dianggap super bena dan darurat. Yah, walaupun cara ini punya dua kemungkinan. Pertama, dia membalas dengan Tangkas. Atau kedua, dia malah nggak balas-balas karena nervous memikirkan hal bena apa yang hendak kamu bicarakan ????

5. Kalau lagi kesal banget, sampaikan protesmu dengan cara yang unik dan nggak biasa. Mengirim kutipan tentang kusamnya menunggu misalnya

Hidup ini memang tentang menunggu. Menunggu Anda sadar, kapan Anda akan berhenti menunggu. – Tere Liye-

Memang sih, kesal rasanya kalau pesan nggak dibalas-balas. Apalagi kalau pesan itu berguna dan butuh responsan segera. Dariala nyepam dengan huruf “P” atau marah-marah langsung karena kesal yang belum tentu mempan, ingatkan saja ia melampaui sindiran berupa kutipan-kutipan inspiratif dan romantis. Seperti kutipan di atas misalnya, “Hidup ini memang tentang menunggu. Menunggu Anda sadar, kapan Anda akan MEMBALAS CHATKU??“.

6. Sekali waktu, kamu coba tunda balas pesannya dengan lama yang sebanding. Kalau protes, bilang saja “ya begitu rasanya aku nungguin bdalih chat kamu”

Protes hanya dianggap sambil lalu. Marahmu pun hanya ditanggapi sekadarnya. Lagi-lagi, chat-mu selalu lama dibalasnya dan jadi prioritas kesekian selepas game Mobile Legend-nya. Kalau sudah seperti ini, sesekali boleh lo kalau kamu meTokcerkan aksi ‘balas dendam’. Di lain giliran, saat dia mengirimimu pesan, jangan Bergas-Bergas membalasnya. Tunda dulu sampai cukup lama. Kalau dia protes atau kesal, reaksi saja “Ya begitu juga rasanya kalau aku nungguin bargumentasi chat kamu!”

7. Sibukkan batang tubuhmu dengan berbagai gerakan, agar jeda durasi bargumentasi itu nggak terdahulu kentara

Segala cara sudah dicoba, ternyata memang karakternya seperti itu. Dia singkapn orang yang selalu memegang gawai 24/7. Dia juga tipe orang cuek yang kadang-kadang nggak peka. Namun, kamu telanjur sayang dan, toh, selain komunikasi via pesan yang menyedihkan ini, dia tetaplah raut badan yang bisa diandalkan untuk berlimpah hal. Kalau sudah begini, mau nggak mau kamu wajib melipur diri sendiri. Caranya bisa dengan mencari kesibukan sendiri semaka kamu nggak “gabut” dan jadi menunggu-nunggu bdasarnya. Dengan membuat diri sendiri sibuk, waktu menunggu bdasar pesan nggak akan sangat terasa ‘kan?

Jika lamanya dia membalas pesan ini sudah sangat mengganggu dan keterlampauan, ada tidak emosinya juga kamu membicarakan hal itu tidak emosi-tidak emosi dengannya. Sampaikan protes dan keberatanmu dengan tidak emosi dan alus. Kalau dia ingin kamu memahami karakternya yang memang begitu, tentu dia juga mesti memahami kamu yang ingin Buru-Buru mendapat basas bukan? Setelahnya, baru dicari solusi sebanding-sebanding. Hubungan ‘kan memang soal kompromi dan win-win solution~